Bisa jadi, Tuhan yang saya sembah, adalah Tuhan yg picik, sepicik fikiranku, yang telah membuatNya. Bisa jadi juga, Tuhan yang Anda sembah, adalah juga Tuhan yg picik, Sepicik fikiran Anda, yang telah membuatNya. PERGOLAKAN PEMIKIRAN, zona para pemerhati dan perindu kebenaran. Singsingkan motifasi positif dalam berbeda pendapat. Pancarkan semangat fair-play dalam tiap kompetisi. Waspada untuk tak terjebak dalam stagnasi. Butuh nyali untuk berenang, menyelam dan terbang. Waspadai Ide ! Waspadai Fikiran ! Waspadai Kehendak !

TIGA PRINSIP DASAR MENAPAK JALAN KEILMUAN

1. Mohon perkenan maaf dari Anda semua...

Bahwa keseluruhan isi dari web ini...
hanyalah dipersembahkan kepada para pemerhati & perindu kebenaran.
Yang senantiasa menjaga semangat saling menghormati
terhadap pencapaian tingkat kebenaran seseorang,
yang bagi masing-masing orang, berada pada tingkat pencapaian yang berbeda.
Karena, adanya tingkat pemahaman kebenaran yang berbeda-beda itu...
adalah sebuah keniscayaan yang pasti terjadi & akan selalu terjadi.

Dengan semangat yang seperti itulah kiranya...
kita akan terhindarkan dari suasana saling menghukumi & menghakimi.
Namun justru...
akan kian mampu memanfaatkan adanya perbedaan pemahaman itu
sebagai sarana untuk saling tukar pemahaman, sharing & diskusi,
dengan tetap menjaga konsistensi proses & kerinduannya...
terhadap kebenaran yang lebih tinggi.


2. Mohon perkenan perhatian dari Anda semua...

Bahwa masalah-masalah serta pembahasan-pembahasan yang saya angkat di web ini,
keseluruhannya tak terlepas dari kaidah yang melandasi gerak proses keilmuan saya,
yang terumuskan dalam Tiga Prinsip Menapak Jalan Keilmuan yaitu:
Taati kebenaran yang telah difahami saat ini.
Cari kebenaran yang lebih tinggi.
Pindah kepada kebenaran yang lebih tinggi itu... dst...
Hingga semakin terdekatkan kepada kebenaran hakiki...
sebagaimana yang sesungguhnya dimaksudkan oleh Alloh swt.

Ketiga kaidah tersebut...
masing-masing menuntut konsekuensi logisnya, antara lain:


1.Saya harus selalu berani jujur terhadap keilmuan diri:
Mustahil saya bersikap melampai ilmu saya.
Jangan bergaya tahu bila memang belum tahu.
Janganlah kamu membohongi dirimu sendiri.

2.Saya harus selalu menyadari:
Bahwa setiap kali satu pintu ilmu berhasil dibuka,
terpampang didepan pintu tersebut, ribuan pintu ilmu yang masih tertutup.
Tiap satu pintu lagi dibuka...
baru terlihat lagi didepannya, berribu pintu lagi yang terlihat masih tertutup.

Begitulah seterusnya...
kian ilmu seseorang bertambah, ia akan kian menyadari kebodohannya.
Jauh-jauh lebih banyak berlipat-lipat ganda hal-hal yang belum difahami,
dibandingkan dengan apa yang sudah bisa difahami.

Bahwa proses belajar harus terus berjalan,
demi mendapatkan kebenaran yang lebih tinggi, yang saat ini belum difahami.
Dari manapun datangnya, suka ataupun tidak suka, kebenaran adalah tetap kebenaran.
Tiada yang berhak menghentikan proses ini, kecuali ketakmampuan atau kematian.

3. Saya harus selelu siap, dan mesti semakin siap:
Untuk selalu merefisi pemahaman saya dari saat ke saat.
Tidak diperkenankan sama sekali untuk merasa,
bahwa saat ini ilmu saya sudah mencapai kebenaran hakiki...
bahwa proses keilmuan saya sudah selesai.
Siapapun yang keluar dari proses ini,
pasti akan terjebak kedalam kubangan stagnasi & kejumudan...
atau bahkan bisa jatuh lebih mengerikan lagi... kedalam ujub & takabur.


3. Mohon perkenan kemakluman dari Anda semua...

Bahwa seluruh isi dari web ini...
sama sekali tidak representatif untuk meng-atasnama-kan pihak manapun.
Kecuali sebagai sebuah paparan proses pemahaman,
ditengah proses yang masih amat jauh & panjang...
dari seorang bocah yang tengah berjuang memahami taklif kehambaannya...
yang amat merindukan seteguk air susu dari Ibu-Zamannya...
untuk bisa memproteksi & meng-imunisasi diri dari virus-virus talabbusat modern.
Seorang bocah kecil yang tengah berjuang menumbuhkan potensi kedewasaannya,
demi menggapai Menejemen Kehendak Tuhannya,
agar ia mampu meridhoi, apapun yang diridhoiNya...