Bisa jadi, Tuhan yang saya sembah, adalah Tuhan yg picik, sepicik fikiranku, yang telah membuatNya. Bisa jadi juga, Tuhan yang Anda sembah, adalah juga Tuhan yg picik, Sepicik fikiran Anda, yang telah membuatNya. PERGOLAKAN PEMIKIRAN, zona para pemerhati dan perindu kebenaran. Singsingkan motifasi positif dalam berbeda pendapat. Pancarkan semangat fair-play dalam tiap kompetisi. Waspada untuk tak terjebak dalam stagnasi. Butuh nyali untuk berenang, menyelam dan terbang. Waspadai Ide ! Waspadai Fikiran ! Waspadai Kehendak !

BISMLLAHKAN SEGALA AKTIFITAS KITA

Tiada yang lebih indah untuk mengawali seluruh rangkaian pembahasan dalam web ini, selain memulainya dengan kalimat penghambaan kita:

BISMILLAAHIRROHMAANIRROHIIM

Dengan Nama Alloh Yang Maha Rohmaan & Maha Rohiim.
Bukan sekedar Dengan Nama Pribadi, bukan sekedar Dengan Nama Keluarga, Masyarakat, atau Bangsa, juga bukan sekedar Dengan Nama Kemanusiaan, apalagi sekedar Dengan Nama Keuntungan, Hasil, ataupun Kebahagiaan.
Karena...
seluruh aktifitas manusia tergadai & bergantung pada motivasi & niatnya. Dan tiada niat para penghamba Tuhan... selain: Dengan Nama Alloh Yang Maha Rohmaan & Maha Rohiim.


WALAA QUWWATA ILLA BILLAAH

Tiada daya dan tiada upaya kecuali dengan Alloh.
Tiada daya dan tiada upaya kecuali dengan Utusan-utusan Alloh.
Tiada daya dan tiada upaya kecuali dengan Figur-figur Kebenaran.
Tiada daya dan tiada upaya kecuali dengan Kebenaran.
Karena... selain itu...
Hanyalah daya dan upaya yang mengakibatkan kerugian dan kehancuran.
Hanyalah daya dan upaya yang menjauhkan diri dari posisi kehambaan.
Hanyalah daya dan upaya yang mengikis kebahagiaan & meruntuhkan penghambaan.


TUJUAN merupakan hal terpenting dalam setiap aktifitas. Adalah faktor yang paling banyak mempengahuhi kepribadian hidup kita. Bahkan tujuan adalah dominator dari gerak proses kehidupan seseorang.

Masalah tujuan, seyogianya kita posisikan pada prioritas primer, untuk dipelajari, difahami, dibenahi, ditetapkan & ditegaskan.

Sekian banyak teman-teman mahasiswa kita yang dengan sangat enjoi mereka berkorban waktu, biaya, fikiran, & harus meninggalkan keluarga yang disayanginya. Sementara itu, dengan semangatnya, nyaris bukan sebuah beban, namun justru telah berubah menjadi sebuah keasyikan...
Setiap hari mereka mempelajari rumus-rumus fisika & biologi yang rumit-rumit, menyelam di kedalaman sekian banyak teksbook-teksbook yang aneh-aneh. Itu dilakukan setiap hari, hari demi hari, selama bertahun-tahun.

Kenapa mereka mampu melakukan hal-hal serumit itu?
Kenapa mereka dengan sangat ringan bisa berkorban sebanyak itu?
Foktor apa yang mampu menciptakan semangat mereka yang begitu tinggi?

Jawabnya cukup dengan 1 kata, yaitu TUJUAN.

Mereka sudah menetapkan tujuannya untuk jadi DOKTER. Semua konsekwensinya itu mereka ambil dengan sadar, dengan rela & dengan harapan akan mampu meraih tujuan tsb.

Tujuannya itulah yang membuat mereka rela berkorban, membuat enjoi terhadap pekerjaan-pekerjaan yang sulit. Tujuannya itulah yang membuat semangat mereka melambung tinggi.

Kemudian, coba kita lihat...

Mungkinkah hal-hal seperti itu mampu dilakukan oleh teman-teman kita, yang tujuannya ingin menjadi Tukang Bakso Keliling? Mampukah dia mengorbankan waktu bertahun-tahun
untuk mempelajari buku-buku medis yang rumit-rumit itu? Kenapa dia sama sekali tidak punya semangat untuk itu?

Jawabannya pun cukup dengan 1 kata, yaitu TUJUAN.
Karena tujuannya adalah ingin jadi Tukang Bakso Keliling. Bukan ingin jadi Dokter.

Sebaliknya pula...

Mampukah para mahasiswa tadi berkorban beaya, tenaga, waktu dll, untuk mempelajari bagaimana cara membikin gerobag bakso? Mampukah mereka mendorong gerobak keliling kampung setiap hari, hari demi hari?
Kenapa mereka sama sekali tidak punya semangat untuk itu? Jawabannya pun sama, yaitu karena faktor TUJUAN.

Tujuanlah yang telah menarik, mempengaruhi & mengkondisikan seseorang. Sejak dari langkah kakinya, selera jiwanya, struktur berfikirnya, hingga semangat berkorban & kecintaannya terhadap tugas-tugas yang diemban.

Tujuanlah yang mendominasi proses gerak hidup seseorang, yang mewarnai rasa kepribadian setiap orang.


Tujuan adalah dominator atas hidup seseorang.
Manakala tujuannya besar, ia adalah calon orang besar.
Manakala tujuannya kecil, ia adalah calon orang kecil.
Manakala tujuannya benar, ia adalah calon orang benar.
Manakala tujuannya salah, ia adalah calon orang salah.
Manakala tujuannya Tuhan, ia adalah calon Manusia Tuhan.
Manakala tujuannya Non-Tuhan, ia adalah calon manusia Non-Tuhan.

Dst, dst... Setiap orang adalah calon dari apa yang ditujunya.
Tujuan adalah faktor pengaruh yang mendominasi setiap orang.

Saya ini calon manusia apa, dan Anda akan menjadi apa?
Seberapakah nilai diri saya & seberapa nilai diri Anda.
Jawabannya ada pada APAKAH TUJUAN HIDUP masing-masing.

Agamaku, Islam Yang Mulia, mengajariku tentang hal ini pada prioritas yang tertinggi. Dan menempatkannya pada dasar seluruh bangunannya, yang sekaligus merupakan dasar kesuksesan setiap manusia, dasar kebahagian & jaminan masa depan setiap manusia.

Ajaran tsb lazim disebut sebagai Ushul-nya Addin (Landasan Agama), disebut juga sebagai Ushul-nya Aqidah (Landasan Sistem Ikatan Keyakinan).... yaitu TAUHID (Meng-Esakan Tuhan sebagai Dominator & Pusat Tujuan Manusia).

Kebahagian, masa depan & kesuksesan manusia bermula dari sini.
Sebaliknya...
seluruh kegagalan & kesengsaraan berangkat dari terbengkalainya masalah ini.

Tanpa tujuan yang benar... Seluruh kiprah kerja akan mubadzir, sia-sia atau bahkan rugi.

Lalu bagaimanakah dengan diri kita?
Apakah tujuan hidup Anda?
Kemanakah hidup & matimu akan kau bawa?
Hendak kau kemanakan diri & masa depan kalian...??